Kekuasaan dan Perbuatan Allah

Standar

Perkataan Kun…” (jadilah). Fayakun…(maka jadilah ia), oleh banyak penafsir menunjukkan adanya suatu proses,, antara perintah jadilah..sampai hal itu terjadi (secara sempurna).

Akan tetapi apakah manusia pertama itu diciptakan langsung besar tentu tidak. Kemudian diciptakan pada ruh. Cobalah perhatikan bagaimana Al-Qur’an memberi gambaran bahwa penciptaan manusia melalui proses. Allah berfirman: QS. Ath-Thaariq (86): 5-7.

5.  Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan? 6.  Dia diciptakan dari air yang dipancarkan, 7.  Yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan.

Bukanlah Allah tidak kuasa untuk menciptakan sesuatu sekali jadi, tetapi dia mengajarkan kepada kita sebagai sunnatullah, bahwa perbuatan-Nya senantiasa dilakukan dengan tahap-tahapan. Dimulai umpamanya dari kecil, besar dan mungkin mengecil kembali. Dari bunga, buah, muda dan tua; mulai berwarna hijau, kuning, merah lalu cokelat dan seterusnya.

Proses penciptaan sesuatu oleh Allah itu dapat terjadi :

1. Pada kelazimannya melalui periode tertentu, bertahap dan berproses seperti penciptaan alam, bumi, langit dan planet-planet.

Manusia umpamanya diciptakan dari sari pati tanah, air, segumpal darah, tulang dibungkus daging, berbentuk janin, lahir sebagai bayi, anak-anak, remaja dan dewasa,.

Penjelasan Al-Qur’an QS. Al-mu’minuun (23): 12-14

12.  Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.

13.  Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).

14.  Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.

Satu tanggapan »

Tinggalkan komentar